Catatan

Tuhan selalu memberikan apa yang kita butuhkan bukan apa yang kita inginkan...

Senin, 25 Februari 2013

Stres pun Menghantui

SIAPA sih yang pernah stres? Terlebih menghadapi tuntutan hidup di kota besar yang sangat tinggi. Lalu lintas yang carut-marut menuntut kita lebih keras berpacu dengan waktu. Penduduk yang semakin padat menyebabkan kita sulit mendapat tempat tinggal yang nyaman. Sempitnya lapangan pekerjaan, ketatnya persaingan, membuat kita tidak punya pilihan hidup yang lebih baik. Belum lagi ditambah persoalan pribadi atau keluarga.
Entah karena tidak tahu apa itu stres atau karena telah dianggap bagian dari kehidupan sehari-hari, banyak di antara mereka yang tidak menyadari kondisi stres yang menimpa dirinya. Jadi apa sebenarnya yang disebut stres? Stres adalah ketegangan fisik dan mental karena tubuh kita berespon terhadap tuntutan, tekanan, dan gangguan yang ada di sekeliling kita. Stres bisa timbul karena keinginan yang tidak menemukan pemuasannya.
Implementasi psikis orang yang mengalami stres adalah depresi, cemas yang berlebihan, hingga gangguan jiwa atau schizophrenia. Tak hanya berhenti pada persoalan psikis, dampak dari stres juga bisa mempengaruhi kesehatan fisik. Gejala fisik yang mungkin timbul antara lain sulit tidur, pusing, sesak napas, sembelit, mudah lupa, lemas, lelah, nyeri otot dan sendi. Gangguan-gangguan ringan itu akan terus berlanjut kepada gangguan yang lebih serius jika stres terus-terusan bercokol. Misalnya keluhan nyeri dada bisa saja disebabkan oleh denyut jantung yang tidak teratur. Ini bisa mengakibatkan tekanan darah tinggi yang kemudian berlanjut menjadi penyakit jantung koroner. Atau keluhan sembelit yang bisa berlanjut menjadi radang lambung dan radang usus. Pada wanita kondisi stres biasanya juga ditandai oleh terganggunya siklus menstruasi.

TIPS:
  1. Jangan pendam sendiri masalah Anda. Bicarakan dengan orang terdekat yang paling Anda percaya. Meski masalah Anda tidak 100% teratasi, tapi setidaknya beban batin Anda bisa berkurang.
  2. Jangan mengubangkan diri ke dalam kesulitan. Jika Anda menghadapi masalah pelik yang sangat sulit terpecahkan, hindarilah untuk sementara waktu. Hibur diri Anda dengan membaca buku-buku ringan, nonton film di bioskop, atau rekreasi. Setelah Anda merasa cukup tenang, segeralah pecahkan masalah Anda itu.
  3. Biasakan mengerjakan tigas berdasarkan prioritas. Jangan mengerjakan beberapa tugas dalam waktu yang bersamaan.
  4. Terapkan manajemen kemarahan dengan baik. Amarah yang meledak-ledak hanya akan membuat tekanan darah tinggi Anda memuncak dan bisa menimbulkan gangguan saraf yang gawat. Belajarlah menjadi pengalah. Jika Anda merasa benar dan bersikap tenang maka kebenaran yang Anda yakini akan dapat dirasakan oleh orang lain, ketimbang jika Anda mempertahankan kebenaran itu dengan cara marah-marah.
  5. Biasakan menerima kritik dari orang lain.
  6. Buang jauh-jauh rasa rendah diri. Percaya diri kan bukan berarti sombong.
  7. Istirahat yang cukup.
  8. Selalu menjaga pola komunikasi yang baik dengan seluruh anggota keluarga. Atur jadwal rekreasi bersama keluarga secara rutin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar