Catatan

Tuhan selalu memberikan apa yang kita butuhkan bukan apa yang kita inginkan...

Minggu, 05 Mei 2013

Cintaku Nun Jauh di Mata

Setiap sejoli suami-istri tentu ingin selalu berdampingan. Namun karier, studi atau pekerjaan terkadang memaksa mereka terpisah beribu-ribu mil jauhnya. Bagaimana mesti menjalani tahun demi tahun keterpisahan ini?
Percaya dan Komunikasi
Masalah paling mendasar dari hubungan suami-istri jarak jauh adalah kepercayaan dan komunikasi. Meskipun belakangan ini kemajuan teknologi memungkinkan pasangan bisa berkomunikasi setiap saat, namun tanpa kepercayaan hal itu akan percuma.
Pasangan yang sejak awal menikah dan sudah tahu risiko kehidupan rumah tangga berjauhan, biasanya lebih berhasil membangun keper-cayaan pada pasangannya. Namun bagi pasangan yang sebelumnya tak pernah berpikir untuk tinggal berjauhan, ini biasanya menjadi masalah pelik.
Karena rasa kurang percaya maka sdar atau tidak, orang jadi sering menghubungi pasangannya. Dia jadi bersikap posesif. Sayangnya, sikap ini justru bisa dirasakan sebagai gangguan bagi pasangannya.
Mandiri dan Toleransi
Walaupun seakan semuanya berjalan biasa saja, namun pasangan yang harus tinggal berjauhan dalam waktu lama sebenarnya merasa hal itu tak mudah dijalankan .
Kemandirian ini menjadi pendorong mengapa pasangan yang hidup berjauhan bisa tetap bertahan. Masing-masing tahu bagaimana menempatkan diri, memahami apa yang dirasakan pasangan, sehingga lebih toleran dalam menyikapi kesulitan pasangan.

Keluarga adalah Tim Kerja
Pernikahan yang harmonis, bahagia dan langgeng adalah dambaan setiap pasangan suami istri. Hal ini bukanlah impian yang tak dapat diwujudkan bagi pasangan yang tengah berjauhan jarak.
Menengok kembali kesepakatan yang pernah dibuat bersama adalah kunci utama untuk memasuki gerbang kebahagiaan. Tidak saling membebani, menuntut atau mencari kesalahan, merupakan salah satu alternatif solusi terbaik.
Dalam rumah tangga tak mungkin antara suami dan istri hidup hanya berdasarkan kebutuhan dan keputusan masing-masing. Semuanya harus bersama-sama siap menghadapi berbagai risiko. Nikmati sebuah tim kerja yang diikat oleh ikatan hati dan semangat kebersamaan yang istimewa karena tidak tinggal seatap.
Dalam keadaan yang tak nyaman inilah menjadi saat tepat untuk menguji komitmen dan membuat rencana ke depan yang lebih matang. Bersabarlah dengan apa yang ada dengan tetap membangun indahnya kebersamaan.
"Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir." (QS. Ar Ruum ayat 21)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar