Menjaga daya tahan
tubuh berkaitan erat dengan pola hidup sehat. Faktor kesehatan dan kegembiraan
turut memperkuat sistem imun. Berikut beberapa panduan untuk meningkatkan daya
tahan tubuh.
Hindari Obat-obatan dan
Pembedahan yang Tidak Perlu
·
Kurangi konsumsi antibiotik
·
Jagalah kebersihan, hindari
pemakaian sabun dan deterjen anti bakteri. Tubuh memerlukan bakteri umum untuk
mengenal kuman baru. Produk anti bakteri hanya membuat bakteri menjadi kebal.
Hindari Sinar Terik Matahari
dan Radiasi Elektromagnetik
Radiasi sinar ultraviolet dari matahari berpotensi
menyebabkan sistem imun melemah. Apabila kulit terlalu sering terkena radiasi
ini, aktivitas sel-sel darah putih yang menghasilkan antibodi akan terhambat.
Hindari penambalan gigi dengan menggunakan bahan logam
raksa, kosmetik yang mengandung bahan kimia beracun, plastik, dan cat karena
menyebabkan sistem imun terganggu. Tanda-tanda utama keracunan akibat logam
berat adalah sakit kepala, tekanan darah tinggi, letih, sakit otot, nyeri
sendi, pencernaan terganggu, sembelit, ketidakseimbangan fungsi hormon, serta
rasa murung dan bingung.
Atur Pola Makan yang Sehat
·
Konsumsi makanan asli
dengan olahan yang sehat dan seimbang
·
Penuhi kebutuhan tubuh
dengan makanan bergizi
Tubuh memerlukan vitamin, mineral, dan protein serta
karbohidrat yang seimbang untuk menjaga sel-sel bekerja sempurna. Kekurangan
gizi akan menyebabkan organ-organ yang melindungi tubuh menjadi lemah dan gagal
berfungsi melawan penyakit.
·
Makan banyak sayuran dan
buah-buahan
Sayuran dan buah-buahan mengandung banyak vitamin yang
membantu melawan penyakit. Kurangi konsumsi makanan siap saji. Tingkatkan
konsumsi sayuran, buah-buahan, dan vitamin. Beberapa vitamin yang mengandung
zat anti karsinogen diantaranya adalah vitamin A, C, dan E yang banyak terdapat
dalam sayur dan buah, asam folat terdapat dalam brokoli, bayam, dan asparagus,
beta karoten, vitamin B3 (niasin), vitamin D dalam bentuk aktif terdapat pada
mentega, susu, kuning telur, hati, beras, dan ikan.
·
Konsumsi rempah-rempah
Rempah-rempah atau bumbu dapur akan meningkatkan kadar
imunoglobin A (IgA), sejenis antibodi. Makanan pedas seperti cabe, paprika,
bahkan bawang bombay dan bawang putih juga baik untuk memulihkan pilek. Sumber
makanan itu mengandung banyak “mucolytics” (seperti dalam sirup batuk
ekspektoran) yang mencairkan lendir pekat di saluran pernapasan.
·
Hindari makanan siap saji
Makanan siap saji kerap mengandung zat pewarna, zat
perasa dan kolesterol. Hindari makanan yang dibakar atau dipanggang karena
menyerap radikal bebas dan makanan yang digoreng dalam minyak bekas. Hindari
juga makanan yang mengalami rekayasa genetika.
·
Kunyah makanan dengan
sempurna
Apabila Anda tidak mengunyah makanan dengan sempurna
dan meloloskannya ke lambung tanpa air liur, Anda sudah melepaskan pertahanan
tubuh pertama terhadap bakteri berbahaya. Jika begitu, setiap hari kita memakan
ratusan bahkan ribuan kuman bukan makanan. Kuman akan mati terlebih dahulu jika
melalui air liur dan asam lambung. Jika tidak, kita akan terkena diare.
·
Kurangi konsumsi gula putih
dan gula tepung karena akan melemahkan sistem imun
·
Berhati-hatilah terhadap
lemak
Terlalu sering memakan makanan berlamak, terutama
jenis lemak yang jahat, akan memperlemah kinerja sistem imun. Kandungan lemak
yang berlebihan dalam tubuh akan mengurangi aktivitas sel pembunuh, yaitu sel
pembunuh yang melindungi diri dari radikal bebas dan bibit kanker.
·
Jangan meminum air yang
mengandung klorin
Klorin akan mengganggu fungsi tiroid serta mengganggu
penyerapan iodin dan asam amino tirosin sehingga menghambat metabolisme,
peredaran darah, dan sistem imun. Menambahkan air lemon atau jeruk nipis akan
mengurangi kadar klorin dalam air minum. Konsumsi juga air minum yang sudah
benar-benar dimasak.
Buat Pola Hidup Sehat
·
Jauhi stres
Stres terbukti menjadi faktor utama yang menyebabkan
seseorang itu sehat atau tidak sehat. Stres akan berdampak luas pada semua
sistem tubuh manusia. Masalah di tempat kerja, masalah di rumah, dan sebagainya
akan mempengaruhi daya sistem imun seseorang.
Hindari dan segera atasi masalah yang sekiranya akan
mengganggu daya tahan tubuh. Atur aktivitas sehari-hari dengan baik dan
beristirahatlah sejenak jika Anda mengalami kelelahan. Gaya hidup yang
sederhana serta senantiasa menjaga diri adalah kunci agar terhindar dari stres.
·
Jauhi alkohol
Alkohol akan berdampak buruk pada kesehatan. Alkohol
cenderung menghilangkan nutrisi dalam tubuh, merusak organ-organ dalam,
menyebabkan beberapa kanker, mendorong hipoglisemia, dan menghancurkan jantung.
·
Tidur yang cukup
Tidur memainkan peranan yang penting dalam menjaga
sistem imun. Flu dan pilek akan menyerang Anda ketika merasa letih dan penat
karena kekurangan tidur. Hormon pertumbuhan akan bekerja memperbaharui sel-sel
tubuh ketika kita tidur. Oleh karena itu, tidurlah yang cukup kalau Anda tidak
ingin memiliki daya tahan tubuh yang lemah.
·
Tidak merokok
Perokok akan memiliki umur yang pendek dan sering
terkena penyakit. Selain kanker, merokok beresiko terhadap jantung, gangguan
kehamilan, dan melemahkan kekebalan tubuh. Anak-anak yang memiliki ayah perokok
lebih beresiko terkena penyakit seperti gangguan pada telinga, pernapasan,
pneumonia, dan penyakit lainnya.
·
Bersikap positif dalam
hidup
Pikiran yang sehat dan positif akan meningkatkan daya
tahan tubuh. Sering bercengkerama, menonton film, atau hiburan lainnya, akan
menguatkan sel darah putih. Banyak penelitian menunjukkan bahwa tertawa,
pemikiran dan perasaaan positif akan merangsang sistem imun menjadi kuat. Lebih
sering Anda tertawa dan menikmati hidup ini secara positif maka fungsi imun akan
lebih bertambah baik.
·
Olahraga secara teratur
Olahraga membantu menguatkan kekebalan tubuh terhadap
penyakit. Olahraga terbaik yang dapat dilakukan untuk menjaga bioritme adalah
renang dan jalan kaki. Dua jenis olahraga yang tergolong murah meriah. Dalam kedua
jenis olahraga ini dapat dilatih kemampuan untuk beradaptasi, gerakan dengan
regularitas dan frekuensi yang terjaga, serta optimalisasi semua anggota tubuh.
Dengan menjalankan ketiga prinsip dasar tersebut, akan terjadi suatu
keseimbangan hormonal yang berdampak positif bagi kinerja sistem imun.
Cinta dan Gaya Hidup
Sistem imun sebenarnya adalah sistem untuk mengukur
seberapa berhasilkan kita menjaga keseimbangan dalam hidup. Sistem imun akan
optimal jika hidup kita tenang dan jiwa kita tidak tercekam oleh rasa gelisah
dan resah. Maka cinta berperan penting untuk menjaga keseimbangan hidup.
Cinta adalah sebuah perasaan indah yang dimiliki oleh
setiap manusia. Secara fisiologis, ketika seseorang merasakan cinta,
hormon-hormon pengatur cinta akan meningkatkan kadarnya dalam tubuh.
Hormon-hormon itu antara lain adalah endorfin, feniletilamin, oksitosin, dan
serotonin. Peningkatan kadar hormon-hormon tersebut akan menekan hormon takut
(skotofobin) dan hormon cemas (kortisol). Padahal, kedua hormon itulah yang
menekan aktivitas sistem imun.
Bagimana agar hormon cinta, bahagia dan gembira dapat kita
jaga kadarnya? Cara yang termudah dan paling sederhana adalah dengan
menyesuaikan gaya hidup kita. Karena hormon terkait dengan bioritme, maka kita
sebaiknya bersikap tidak tergesa-gesa, tidak berlebihan atau melampaui batas
serta tidak senang berkeluh kesah. Ketergesaan akan merangsang hormon
adrenalin. Jika hormon ini terlalu tinggi, yang muncul justru kecemasan.
Berlebihan juga akan merangsang hormon adrenalin (efinefrin) yang akan
menstimulasi kortisol. Jika kita berkeluh kesah, akan terjadi rangsangan
produksi hormon kortisol yang pada gilirannya akan menekan sistem imun.
Mendidik Sistem Imun
Proses pendidikan sistem imun banyak ditentukan oleh
ibu, mengingat ibu telah berinteraksi dengan anaknya sejak anak masih berada
dalam kandungan.
Dalam proses kehamilan, perubahan apa pun yang terjadi
pada ibu, senantiasa akan dibagi bersama dengan janinnya. Jika ibu senantiasa
mengisi masa kehamilan dengan kecemasan atau kesedihan, hormon sedih dan cemas
ibu akan disampaikan kepada anak melalui saluran darah di tali pusat.
Maka ketika lahir dan beranjak dewasa seorang anak telah disetting
sedemikian rupa untuk menjadi pribadi pemurung dan berpotensi untuk memiliki
sistem imun dengan efektivitas endah. Karena secara genetika akan mewarisi
lebih banyak materi genetika dari ibu daripada ayah, maka proses pewarisan
genetika dari ibu kepada anak selama masa kehamilan akan menjadi tidak
sempurna. Akibatnya berpotensi menurunkan kualitas sistem imun.
Di saat musim corona seperti sekarang ini, menjaga kekebalan tubuh sangat diutamakan, suppaya tubuh kita terjauh dari virus berbahaya ini. makasih postingannya gan
BalasHapus